1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Di fakultas ini ada 4 program studi: Matematika, Fisika, Kimia, Astronomi. Dari nama-nama prodinya udah jelas lah ya apa aja yang dipelajari di sana.di FMIPA inilah sarana lo untuk jadi seorang ilmuwan, seorang scientist sejati dan seorang peneliti yang menemukan sesuatu yang baru (discovery)! Di sinilah tempat lo mendalami disiplin ilmu sains sampai sedalam-dalamnya, menjadi peneliti, dan discover something new in science!Anehnya, kalo ngomongin soal MIPA, teteup ada aja orang yang nanya : "anak MIPA emang kalo nanti kerja buat apa? jadi guru yah?" Eaaa... capedee. So di FMIPA ini lo akan mendalami esensi ilmu dari Matematika, Fisika, Kimia, dan Astronomi sampai sedalam-dalamnya. Dari mulai ngulik tentang fisika kuantum, teori relativitas, dan hukum-hukum dasar alam yang membentuk alam semesta ini bisa sampai seperti sekarang.
2. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)

Nah, kalo program rekayasa ada prodi Rekayasa Hayati, Rekayasa Pertanian, dan Rekayasa Perhutanan. Di sini, lo akan belajar gimana mengelola bahan pangan (pertanian) dengan mekanisme tertentu, dari mulai kondisi tanah yang cocok untuk menanam, bibit unggung, silang hasil, dsb. Untuk perhutanan, lo akan belajar mulai dari penentuan jenis-jenis hutan berdasarkan aspek tertentu, sampai gimana cara mengelola hasil hutan yang oke. Dua prodi terakhir merupakan jurusan baru di ITB. Mereka kuliah TPB di kampus Ganeca, tapi kalo udah masuk, jurusan kuliahnya di Jatinangor.
3. Sekolah Farmasi (SF)

4. Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)

Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Geologi, Teknik Geodesi & Geomatika, Meteorologi, dan Oseanografi. Nah mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di fakultas ini akan mengalami tantangan hidup yang cukup keras, dari mulai meneliti permukaan bumi, sampai pergi ke tengah laut buat meneliti gelombang dan arus laut. Jadi buat yang mau kuliah di sini, gak cuma harus pinter doang, tapi fisik juga musti kuat karena lo dituntut buat sering ke lapangan. Kan nggak lucu kalo nanti lo jadi anak oseanografi, neliti tentang pasang-surut air laut, gelombang, arus, arah angin, iklim, dsb... tapi ternyata lo orangnya gampang mabok laut. Eaaa... Gua kupas dikit tiap jurusan, pertama geologi itu simplenya ilmu yang mempelajari soal bumi. Anak-anak jurusan ini suka banget pake kaos dengan tulisan “We do rocks (literally)!” dan pake sepatu yang dipake buat naik gunung. Secara riil, kerjaan anak teknik geologi itu luas banget mulai dari meneliti kecocokan profil wilayah tertentu untuk aktivitas manusia sampai eksplorasi migas, nentuin formasi batuan, dll. Anak geologi ini biasanya rada cocok buat ngobrol sama anak FTTM.
Kalau Geodesi dan Geomatika itu lebih ke arah pemetaan. Dulu gue sering lewat deket himpunan mereka dan di deketnya sering liat poster soal GPS gitu. Nah, kalo lo mau masuk jurusan ini harus tahan panas hujan, Men. Anak-anak GD (singkatan untuk jurusan geodesi) pasti keliatan di seluruh penjuru kampus buat praktek survey dan pemetaan. Mereka biasanya bawa alat mirip kamera sama penggaris gede gitu. Kalo penasaran coba aja lo tonton video kemah kerja mereka ke Gunung Masigit Kareumbi
Kalo jurusan meteorologi itu lo intinya meneliti cuaca dan memperkirakan arah cuaca dengan mempertimbangkan dari mulai kelembapan udara, arah angin, bentuk awan, dsb. Sedangkan oseanografi itu cocok buat lo yang sering melaut. Di oseanografi lo akan belajar tentang pemetaan arus laut, gelombang, pasang-surut dari pengaruh gravitasi dan posisi bulan,
Intinya sih, kalo lo suka menjelajah alam, cocok banget nih masuk fakultas ini!
5. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)

Ini salah satu dari 3 fakultas yang cowoknya banyak banget dibanding ceweknya (selain FTMD dan STEI). Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, Teknik Geofisika, dan Teknik Metalurgi.
Geofisika mempelajari bumi dan properti-properti fisisnya seperti gravitasi, gempa, dll. Nah yang dipelajari di Teknik Geofisika tentu yang ada hubungannya dengan aplikasi. Makanya anak-anak jurusan ini juga lumayan banyak yang kerja di bidang eksplorasi migas, karena banyak kerjaan mereka yang berhubungan dengan surveyor, nentuin deposit minyak, ngecek kandungan kemurnian minyak bumi, dll dalam suatu area tertentu.
Kalo teknik pertambangan tentu mempelajari semua tentang dunia tambang. Intinya sih lo akan belajar gimana teknik dan metode yang paling tepat dan efisien untuk angkat barang tambang dan gimana cara mengelolanya. Menariknya, di jurusan ini ada mata kuliah “Bahan Peledak dan Teknik Peledakan” loh! Hahaha... Bukan diajarin untuk jadi teroris ya, tapi peledakan ini dipakai untuk jadi salah satu metode buka lahan tambang. Ciri-ciri anak jurusan tambang di kampus biasanya kemana-mana pake jaket merah (jaket himpunan mereka) yang udah kumel banget. Konon katanya makin kumel dan jorok makin membanggakan. Gue juga ga ngerti ini faedahnya apa.
Teknik perminyakan belajar segala hal yang berkaitan dengan minyak dan gas bumi. Intinya sih mirip sama seperti tambang cuma jurusan ini lebih fokus untuk kandungan yang bersifat liquid. Di jurusan ini konon kuliah Termodinamika-nya lumayan susah dan banyak banget yang ngulang. Jadi yang benci termodinamika dan termokimia, siap-siap deh lo dapet tantangan berat di sini.
Nah, kalo metalurgi itu belajar segala sesuatu soal pengolahan logam dan mineral, atau lebih tepatnya mengolah mineral mentah jadi bahan "setengah jadi", misalnya seperti plat besi, ingot, bloom, dll.
Ngomong-ngomong karena berhubungan dengan dunia yang “keras”, konon ospek di jurusan-jurusan di sini juga cenderung lebih “keras” dan lama dibandingkan jurusan yang lain. Hehehe
6. Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Fisika, dan Manajemen Rekayasa Industri. Prodi Teknik Kimia bicara soal rekayasa zat-zat kimia. Banyak yang komplen karena di jurusan ini lebih banyak diajarin fisika daripada kimia. Yah namanya juga chemical engineering (rekayasa zat kimia) bukan engineering chemistry (kimia teknik). Kalo merekayasa zat ya pasti musti banyak belajar fisika lah ya. Penerapan dari ilmu ini tuh luas banget mulai dari dunia pangan, alat rumah tangga (sabun, shampo) sampai dunia migas juga. Jurusan ini termasuk salah satu jurusan favorit dan bergengsi di FTI dan di ITB. Yang bisa masuk ke sini konon IP nya dewa-dewa sih.
Kalo teknik fisika itu belajar fisika tapi yang lebih deket ke dunia teknologi, bukan sains. Yang dipelajarin di jurusan ini tuh luas banget; mencakup mata kuliahnya teknik elektro, teknik sipil, teknik mesin, teknik lingkungan, fisika kuantum, semua ada. Mungkin itulah sebabnya anak-anak jurusan ini pake lambang tengkorak bajak laut sebagai lambang himpunannya (ini serius lho!). Konon katanya karena anak sini bisa kerja di mana aja (rampas lahan orang lain... bloody pirates.. heheh..). Kalo kalian tau, Ibu Karen Agustiawan, Dirut Pertamina yang baru aja mengundurkan diri itu salah satu alumni Teknik Fisika ITB.
Nah, kalo teknik industri (TI) bicara soal optimasi proses dan sistem. Di jurusan ini dipelajarin juga ekonomi, kelistrikan, teknologi manufaktur, sampai manajemen. Intinya sih gimana caranya bikin sistem yang membuat sebuah proses jadi seefisien mungkin, baik dari segi waktu, biaya, bahan baku, dll.
Kalo jurusan Manajemen rekayasa industri (MRI) ini jurusan baru, “pecahan” dari teknik industri. Yang dipelajari di jurusan MRI ini mirip-mirip sama TI, cuman lebih ditekankan ke aspek manajemennya, seperti gimana cara nentuin proses mana yang harus diprioritaskan duluan, penentuan bahan baku supaya efisien secara finansial, membuat perencanaan proses, monitoring, sampai ke proses evaluasinya.
7. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

Kalo teknik material, sebetulnya lebih ke assisting dalam pemilihan material baik untuk mesin, rangka pesawat, hingga bahan bangunan. Di jurusan ini, lo akan belajar tentang gimana penentuan struktur material itu sangat berpengaruh pada gimana ketahanan suatu mesin, rangka, maupun bangunan yang didirikan.
Ada beberapa hal yang menarik tentang kehidupan kuliah di fakultas ini, pertama mereka-mereka ini fakultas yang kalo ujian itu biasanya malem-malem, soalnya kalo siang suka ga kebagian ruangan, hehe.. Terus kalo setiap wisudaan, para wisudawan dan wisudawati akan diarak oleh junior-juniornya keliling kampus. Kalo lo lihat gambar di samping itu anak-anak himpunan teknik mesin. Mereka sampe potong rambut, berseragam, dan ngecat muka kayak mau perang aja. Padahal, mau mengarak kakak-kakak angkatannya yang udah jadi wisudawan dan wisudawati.
8. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Ini fakultas paling damai di ITB saat penjurusan mahasiswa TPB. Dari lima prodi yang ada (Teknik Elektro, Teknik Tenaga Listrik, Teknik Telekomunikasi, Teknik Informatika, serta Sistem & Teknologi Informasi), biasanya peminatnya berimbang, jadi ngga ada yang kelempar ke pilihan dua apalagi tiga. Asiknya lagi (atau mungkin rempongnya), Himpunan-himpunan di STEI anggotanya pada ruame parah karena cuman ada 2 himpunan di sini untuk 5 jurusan (400an mahasiswa).Prodi-prodi STEI itu intinya ngebahas soal listrik. Kalo Teknik Tenaga Listrik (power engineering) bicara soal listrik sebagai penghantar energi, makanya yang dipelajarin mulai dari pembangkitan (mesin-mesin dan material), distribusi listrik, dan proteksinya. Nah jurusan gue ini terkenal dengan praktikumnya yang ganas banget. Untuk pengambilan data cuma 2 jam, tes awal sebelum praktikum bisa sampe 5-8 jam karena lo harus bener-bener ngerti sebelom nyentuh alat-alat yang gede-gede serem itu, hehe. Begadang udah jadi hobi anak-anak jurusan ini. Salah satu skill yang harus dimiliki anak power adalah kemampuan tidur di mana saja dalam tempo sesingkat-singkatnya untuk nyicil ngurangin kantong mata.
Selain itu, jurusan informatika, teknik elektro, dan teknik telekomunikasi bicara soal listrik sebagai informasi. Gimana cara mentransmisikan, menyimpan, dan mengolah informasi dalam bentuk listrik itu. Bedanya kalau di informatika, listriknya udah nggak dibahas lagi, tapi lebih banyak bahas matematika malah. Matematika itu kepake misalnya ketika mencari solusi cara me-manage informasi yang kompleks dalam bentuk database. Atau ketika mencari cara untuk melakukan memproses informasi dengan cepat dan efisien. Dll. jaman dahulu sekali pernah mencicipi kuliah di Informatika ITB. Kalau di teknik elektro dan teknik telekomunikasi, lebih banyak belajar fisikanya. Lo belajar medan elektromagnetik, gimana proses transmisi data melalui listrik, dll.
Nah kalo sistem dan Teknologi Informasi (STI) adalah jurusan yang mempelajari keseluruhan proses itu tapi gak terlalu se-spesifik anak informatika. Jadi, anak-anak jurusan ini memang dituntut untuk jadi seorang generalist. Biasanya sih STI itu lebih melihat sistem informasi secara keseluruhan dalam sebuah perusahaan, dari mulai enterprise business planning (ERP), business intelligent (BI), dan sejenisnya.
9. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
Fakultas ini sekarang jadi termasuk fakultas rame juga setelah nambah 2 prodi baru yaitu Rekayasa Infrastruktur Lingkungan serta Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air. Sebelumnya, di FTSL udah ada prodi Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Teknik Kelautan. Nah prodi Teknik Kelautan ini bersama dengan Teknik Elektro adalah dua prodi pertama yang dapet akreditasi internasional ABET (Accreditaion Board for Engineering and Technology). Sekarang, Teknik Fisika dan Teknik Kimia juga udah dapet.Di teknik sipil, mereka belajar semua hal soal bangunan mulai dari material sampe teknik konstruksi. Teknik kelautan juga bicara soal hal yang sama tapi bangunannya di laut bukan di daratan. Kalo di Teknik lingkungan, lo akan belajar bagaimana cara mengelola limbah supaya gak berdampak buruk ke lingkungan. Perlu dicatat, kalo teknik lingkungan ini adalah salah satu jurusan yang banyak ceweknya.
10. Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

Fakultas ini termasuk fakultas yang rame ceweknya kayak SF (maklum yah, gua ulang2 distribusi cewek di kampus ITB, karena ini emang informasi yang penting banget dan pastinya sangat berguna buat cowok2 yang kelak berencana kuliah di ITB). Di fakultas ini cuman ada 2 prodi: Pengembangan Wilayah & Kota (dulu Teknik Planologi) dan Teknik Arsitektur. Salah satu alumni yang terkenal dari fakultas ini adalah Bapak Ridwan Kamil, yang sekarang jadi walikota Bandung. Beliau ini dulunya dosen di sini.
Di teknik arsitektur dipelajari soal desain dan rancang bangunan. Jadi dari mulai bikin perencanaan desain, pemilihan style yang tepat, komposisi warna, tata letak ruang, sampai bikin blueprint di AutoCAD trus bikin maket buat model bentuk bangunannya.
Kalau planologi lebih ke soal penataan wilayah dan ruang, dari mulai perencanaan tata kota yang ideal, sistem transportasi yang oke supaya gak bikin macet, gorong-gorong saluran air, distribusi daya listrik, area penyerapan resapan air supaya bisa menanggulangi risiko banjir, dlsb.
11. Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

Fakultas ini juga termasuk yang lumayan banyak ceweknya. Salah satu alumninya adalah Maria Selena, atlit basket yang pernah jadi Miss Indonesia.
12. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Di fakultas ini, selain belajar gambar, desain, lukis, lo juga bakal belajar tentang humaniora loh. Jadi jangan harap anak FSRD cuma jago dalam ranah estetika aja, tapi mereka juga jago banget dalam pemahaman akan budaya, sejarah, sastra, dan filsafat. Anak-anak FSRD ini emang terkenal yang paling nyentrik di kampus. Gue pernah liat mereka kompakan kuliah pake seragam SMP, misalnya (ini serius lho!).Di fakultas ini ada 5 prodi: Desain Komunikasi Visual (DKV), Seni Rupa, Desain Produk, Kriya, dan Desain Interior. Fakultas ini punya banyak banget lulusan yang ngetop. Dari mulai Aming, Pandji Pragiwaksono, Pidi Baiq, dan masih banyak lagi.
Di prodi DKV, mereka belajar tentang cara mengungkapkan pesan secara visual, dan fokusnya biasanya lebih ke arah seni terapan. Kalo di desain produk dipelajari perancangan bentuk produk yang fungsional secara fisik, tapi juga mempertimbangkan aspek estetikanya. Nah, kalo di seni rupa, karya-karya seni dibuat sebagai bentuk ekspresi dari emosi dan pemikiran seorang seniman, dan pastinya karya seni itu harus dibuat dengan mempertimbangkan aspek filosofis dan maknanya.
Kalo desain interior itu mirip dengan arsitektur, tapi lebih fokus pada bagian estetika dari sebuah tatanan ruang, dari mulai menentukan themes, nuansa dan kesan yang ingin dibangun dalam sebuah ruangan, dsb. Terakhir, untuk kriya itu posisinya ada di antara seni dan desain. Yang jadi objek studi di kriya (craft) itu bisa seperti batik, keris, keramik, dll.
No comments:
Post a Comment